About my Blog

Share Information; Blogs, Travel, Technology, Tutorial, Business, College and etc.

Jumat, 04 Juni 2010

Cinta Kasih dalam Agama Islam

Seringkali kita mendengar ungkapan :” ALLAHU AKBAR “ dengan pengertian Allah Maha Agung. Allah merupakan perwujudan sebagai Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pengasih dan semuanya disanjungkan sebagai Maha Besar. Kalau udah begini, kita sebagai manusia merasa betapa kecilnya diri kita, betapa kita harus mendalami apa makna dari semua itu.

Dalam kisah agama Islam ada suatu kisah yang menyatakan betapa Allah Maha Pengasih. Dikisahkan ada seorang pelacur yang meninggal dunia dan kemudian masuk surga. Bagaimana mungkin seorang pelacur, wanita hina dina bisa masuk surga ? Sedangkan didunia saja ia sudah dikutuk, dibenci banyak wanita, dianggap perusak dan wanita tak bermoral. Kemudian dikisahkan bahwa wanita pelacur yang dianggap bejat oleh manusia normal tersebut memiliki CINTA KASIH semasa hidupnya. Kisahnya ialah pelacur tersebut pada suatu hari sedang menimba air, datanglah seekor anjing yang juga dianggap mahluk binatang. Anjing yang kehausan dengan lidah menjulur dan napas terengah-engah tanda kehausan dan anjing tersebut mendatangi sumur dimana wanita tersebut sedang menimba air, karena tidak tega melihat seekor anjing kehausan si wanita mengambil tempat air dan memberinya minum. Anjing tersebut dengan semangat melepaskan dahaganya. Nabi mengatakan bahwa Allah menyaksikan betapa seorang pelacur masih memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama ciptaan Allah. Rasa kasih sayang tersebut tetap berharga dan karena kasih sayang tersebutlah pelacur tersebut diterima disurga. Jadi dalam agama Islam dikenal kasih sayang terhadap mahluk ciptaannya. Kalau terhadap binatang saja, rasa kasih sayang dihargai tentu saja rasa kasih sayang terhadap sesamanya harus diberdayakan. Ungkapan Allah Maha Pengasih dan Penyayang memang harus didengungkan dan didalami serta direnungkan. Manusia yang tanpa kasih sayang terhadap sesamanya dan hanya fanatisme buta sebenarnya sudah melanggar PERINTAH ALLAH. Bayangkan terhadap mahluk binatang Allah dan Nabi menghargai kasih sayangnya, seperti yang diceriterakan dalam kisah Nabi.

Kasih sayang juga menyangkut saling menghormati, saling berbagi rasa dan saling menghargai. Sayang sekali kisah tadi dikotori dengan ulah segelintir manusia yang tidak mengenal kasih sayang dan cuma mengobral kebencian. Agama Islam tidak mengajarkan kebencian, agama Islam seperti juga agama Kristen, agama Budha, bahkan moral batiniah tidaklah mengajarkan cara-cara primitip penuh kebencian. Sesungguhnyalah apa yang dilakukan MUI dengan FATWA agar umat Islam tidak mengucapkan Selamat Hari Natal kepada orang-orang Kristen menunjukkan betapa dangkalnya pengetahuan agama dari oknum kelompok Majelis Ulama Indonesia. Ataukah disini ada upaya menggunakan AGAMA untuk kepentingan PRIBADI dan GOLONGAN ? Seperti juga kebencian-kebencian yang disebarkan oleh sekelompok orang yang menamakan diri mereka dengan FUNDAMENTALIS dan melakukan JIHAD dengan merusak tatanan, dengan menyebar kebencian dan menafsirkan agama serta Al Qur’an dengan bertentangan terhadap kehendak ALLAH. Allah menghendaki kedamaian, Allah menghendaki penyebaran cinta kasih karena ALLAH MAHA PENGASIH dan PENYAYANG. Apalagi kalau ada yang mengatakan membela ALLAH, sedangkan dalam agama dan Al Qur’an dikatakan bahwa ALLAH MAHA AGUNG, ALLAH MAHA KUASA dan dengan menyimak kalimat tersebut jelas bahwa Allah tak perlu dibela oleh mahluknya yang harus rendah hati dan harus mawas diri. Kebohongan besar kalau ada yang mengatakan bahwa ia membela ALLAH, karena Allah Maha Kuasa berarti tak ada mahluk didunia yang memiliki kemampuan membela ALLAH. Membela Allah berarti melakukan kewajiban menjalankan agama dan tidak membenci mahluk ciptaan Allah, serahkan kepada Allah saja dan kita sebagai mahluknya tak akan tahu persis apa kehendak Allah. Jadi mengeluarkan FATWA yang seenaknya jelas melanggar kemauan Allah yang penuh kasih sayang. Jelas Fatwa MUI cuma penggelontoran politik serta ambisi pribadi dan golongan dalam menggunakan atau memperalat agama untuk kepentingan sesaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar